Minggu, 28 Oktober 2012
Peluh kau seka dari rerung jiwa
Menitik harap dari pelupuk mata
Menanti asa yang terwujud nyata
Dan kau beri aku ilmu berharga
Pahlawan tanpa tanda jasa
Bagai mentari kau sambut pagiku
Menyinari tiap sisi langkahku
Mengantarkan hingga pintu kesuksesan
Ketika embun masih beku
Kau datang menghampiri dinginnya pagi
Kau yang terlihat sederhana
Menyadarkanku akan dunia fana
Hanya fatamorgana
Seperti cahaya sang fajar
Yang tiada letih untuk berpijar
Kau yang tiada henti untuk mengajar
Dengan kesungguhan hatimu yang sabar
Kau terus ajarkanku melangkah
Arungi kehidupan nyata
Warnai hariku dengan ilmu tak terhingga
Terima kasih guruku
kau pahlawan yang terbaik dari-NYA
tanpamu aku takan menggapai kunci
pintu kesuksesan.
Bait-bait puisi ini kuharap dapat menjadi ungkapan terbaik kepada guru-guruku yang selama ini dengan sabar mendidiku. Walau sering kali aku tak bisa memberi nilai maksimal atas apa yang kau ajarkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 comments:
menyentuh sekali puisinya bro hahaahahahahah :D
sip sip haha :D
Wah, kalo ntuh puisi di masukkin ke majalah Bobo.
Pasti orang tua si anak bakal baca puisi itu sebagai pengganti dongeng sebelum tidur.
itu kan bikinan ifta sama taqin puisinya :D
itu kan bikinan ifta sama taqin puisinya :D
Posting Komentar
Komen sebanyak mungkin teman :)